Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Begini 6 Cara Saya Mengenalkan Lebak



Berbeda dengan yang tinggal didaerah kota-kota besar yang dengan mudah mengenalkan daerahnya, bagi yang berdomisili di kota-kota kecil akan sulit mengenalkan daerah. Semakin terpencil daerah semakin sulit pulau mengenalkannya. Sebenarnya ini berlaku umum.


Hal ini pernah saya alami. Saya beberapa kali menemukan kesulitan menjelaskan di mana tempat tinggal saya.  Saya tinggal di daerah di kabupaten Lebak, Banten. Saat ketemu teman di belahan kabupaten lain bahkan mereka perlu beberapa waktu untuk mencerna di mana keberadaan Lebak.

Berbeda halnya, jika saya menyebutkan ibukota provinsi kabupaten saya yaitu Rangkasbitung, mereka ngeh dengan cepat. Benar, walaupun tanpa penelitian yang mendalam, bahwa Rangkasbitung ketika populer daripada Lebak.

Saat pelatihan di kabupaten Tangerang, misalnya, saya bertemu dengan peserta lain, lalu kenalan. Saat itu saya sebutkan saya berasal dari Lebak, dia masih bertanya di mana sih Lebak itu? Padahal, kami itu masih dalam satu provinsi. Apalagi jika teman atau orang itu di luar provinsi kita.

Hal ini tidak satu dua kali saya alami. Saya membutuhkan beberapa kali untuk menjelaskan tentang Lebak. Nah, berikut ini beberapa acara saya menunjukkan atau mengenalkan Lebak dengan beberapa ciri khasnya.

Lebak Punya Suku Baduy




foto : merahputih.com


Pertama, menyebutkan suku Baduy. Tidak dimungkiri inilah senjata andalan untuk mengenalkan Lebak. Suku Baduy merupakan suku pedalaman asli kabupaten Lebak. Memang sangat masyhur dan menjadi andalan bagi pemerintahan daerah untuk promosi wisatanya.  

Setiap tahun ada kegiatan Seba Baduy  yang merupakan satu upacara suku Baduy menyerahkan hasil bumi kepada Ibu Gede atau Bapak Gede. Di saat tertentu, Suku Baduy datang menghadapa kepada pemerintahan daerah kabupaten dan provinsi. Uniknya, mereka berjalan kaki dari daerahnya. Terutama Suku Baduy Dalam.

Biasanya kalau ada acara Seba Baduy, selalu ramai dengan pengunjung. Bahkan bisa menjadi wisata budaya nasional. Pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat lewat platform Indonesiana telah secara rutin mengadakan kegiatan kebudayaan.

Apa yang menjadi menarik dari suku Baduy ini? Tidak lain keteguhan mereka menjaga tradisi turun-temurun dan tetap bertahan dengan kearifan lokalnya di tengah arus globalisasi yang kencang.

Ringkasnya mereka bertahan dengan tidak menggunakan teknologi. Suku Baduy terdiri dari dua kelompok yaitu Baduy dalam dan Baduy luar. Nah, Baduy dalam inilah yang masih teguh dengan prinsip tidak mau menggunakan teknologi tadi. Sementara Baduy luar lebih longgar dalam prinsip tadi.

Pantai Sawarna




Pantai Pasir Putih Sawarna


Kedua, pantai Sawarna. Tempat-tempat wisata biasanya lebih terkenal di luar. nah ini pula yang sering saya katakan kepada teman-teman untuk mengenalkan teman pantai Sawarna ini terletak didaerah Selatan dari kabupaten Lebak. Terkenal di kalangan wisatawan. Baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.

Apa yang menarik dari pantai Sawarna? Selain ombaknya memanjakan mata pantai Sawarna memiliki pasir putih sehingga lokasinya bersih. Pantai Sawarna bisa dikatakan sebagai Surga tersembunyi di Selatan Jawa. Memiliki pemandangan alam yang masih sangat murni dengan banyaknya hamparan karang. Bahkan di sana ada karang merah.

Tidak hanya pantai Sawarna tetapi juga ada pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Taraje,  goa lalay. Keempat tempat tersebut sudah pernah saya datangi. Dalam setiap event pergantian tahun biasanya selalu ramai dan macet.

Sejarah Multatuli


Ketiga, Multatuli. Bagi generasi milenial, nama Multatuli mungkin masih familiar yang di dibaca dalam buku sejarah sewaktu sekolah. Atau lebih dikenal dengan Eduard Douwes Dekker. Dia menjadi asisten residen Lebak yang bertempat di Rangkasbitung. Selama di sana, dia banyak menulis. Karyanya yang terkenal adalah max Havelaar yang menceritakan kesewenangan pemerintah terhadap rakyat.

Untuk mengenang Multatuli, pemerintahan kabupaten dapat juga mengadakan iven Festival Multatuli yang diisi dengan tampilan budaya, lomba literasi, pemutaran film dokumenter, festival buah dan lainnya.

Lebak Punya Negeri Di Atas Awan


 foto : www.kabarbanten.com

Keempat, negeri di atas awan. Ketenarannya negeri di atas awan sangat melejit. Destinasi wisata yang telah dikunjungi ribuan orang sejak dibuka ini berada di Desa Citorek Kidul Kecamatan Cibeber. Masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGH).

Meskipun disebut gunung namun ketinggian gunung luhur hanya 901 meter di atas laut. Negeri di atas awan ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pekerja yang tengah memperbaiki jalan provinsi yang menghubungkan Lebak Utara dan Lebak Selatan pada September 2018.

Berkat media sosial, keberadaan negeri di atas awan semakin viral. Satu persatu pengunjung datang. Pemerintah provinsi mengebut pembangunannya agar maksimal dan menjadi tujuan wisata. Namun, negeri di atas awan kemudian ditutup untuk umum setelah terjadi banjir Lebak yang mengakibatkan akses ke sana terputus.

Negeri di atas awan telah viral bahkan sampai di provinsi lain. Beberapa teman saya dari Jawa Barat atau Jakarta telah lebih dahulu ke sana. Sementara, saya yang orang Lebak malah belum ke sana.

Negeri di atas awan menjadi salah satu kekhasan lebat yang langka. Sebab jarang sekali daerah di Indonesia yang memiliki spot cantik dan unik ini. Keindahan negeri di atas awan Lebak tidak kalah dengan eksotisme Dieng yang mempesona itu. 

Kopi Legendaris Kopi Kupu-Kupu 

Kelima, kopi kupu-kupu. Kopi kupu-kupu merupakan kopi produksi Lebak yang khas. Bagi para pecinta kopi rasanya tidak melewatkan kopi kupu-kupu ini. Rasanya sangat khas walaupun tidak eksklusif dalam artian harganya murah tapi rasanya memang memiliki ciri sendiri.

Saya cukup terkejut ketika teman ketika akan kopi darat meminta dibawakan kopi kupu-kupu. Harganya murah. Satu pak bisa 8-1o ribuan. Dilihat dari harganya sebetulnya tidak seeksklusif kopi lainnya namun entah kenapa kopi ini diminati dan menjadi legenda bagi banyak orang.

Punya Bupati Nyentrik


Keenam, bupati yang nyentrik. Ya salah satu kepala daerah yang nyentrik adalah kepala daerah Lebak namanya Bupati Ovtaia Jayabaya.

Di Surabaya, kita mengenal Bu Risma yang nyentrik, berani memarahi pegawainya yang tidak beres kerjanya. Bu Risma juga akan ikut turun tangan membersihkan lingkungannya.

Bu Iti kurang lebih seperti itu. Mungkin di sosial media sudah banyak tahu ya tentang sepak terjang Bupati ini. Mulai dari manjat pohon duren, manjat jambu, naik dan memarahi truk besar yang memuat tanah, marah-marah di sekitar kawasan wisata Baduy, dan lainnya.

Memang, komunikasi seperti ini akan cepat viral. Sebagaimana prinsip berita bad news is good news. Namun, bisa jadi bukan itu pula tujuan orang melakukannya. Artinya, ya memang itu adalah karakter dia tanpa tujuan ingin terkenal.

Bupati yang terkenal nyerocos ini juga dekat dengan warganya. Baru-baru ini ini beliau menyapa dan membeli es cincau dari pedagang keliling. Tahukah kalian, di daerah kami ada penjual es cincau bernama Afgan. Ya jika di Jakarta sana Afgan adalah seorang artis di daerah kami akan berubah profesi menjadi penjual es cincau.

Nah itulah sekelumit cara saya mengenalkan daerah Lebak. Namun telisik ditelisik ternyata keterkenalan Rangkasbitung memang disebabkan oleh orang yang lebat yang lebih pede ngomong Rangkasbitung ketimbang Lebak.

Umur kabupaten Lebak saat ini 191 tahun. Setiap 2 Desember ditetapkan sebagai hari ulang tahun kabupaten Lebak. Umur ini lebih tua dari provinsi Banten yang saat ini berumur 19 tahun. Banten adalah pecahan dari provinsi Jawa Barat. Banten berdiri pada 4 Oktober 2000 silam. Bahkan usia Lebak jauh lebih tua dari usia republik.

49 comments for "Begini 6 Cara Saya Mengenalkan Lebak"

  1. mengenal dan mengangkat potensi lokal dari sebuah daerah itu sangat menarik sakali, membantu mengenal, mempromosikan agar masyarakat umum lebih mengenal akan budaya, sosial, adatnya. keren sekali ulasannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih, Mas. Kita tentu punya sebentuk tanggungjawab mengenalkan daerah kita sendiri.

      Delete
  2. Istilah lebak kalau di tempat saya merujuk pada daerah dengan tanah gambut, semacam tempat yang lembab, persawahan. Ternyata lebak di sini nama daerah. Baru tahu juga asal suku baduy dari Lebak. Makasih infonya mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kirain sudah tau kalau Baduy ada di Lebak, hehe... Di sini Lebak itu artinya lembah atau daerah rendah, mungkin itu yang membuat pada nggak pede ya. hehe

      Delete
  3. Hahahaha...menyebutkan nama kecil dari tempat kediaman kita memang memerlukan usaha ekstra. Pasti deh orang balik nanya, " dimana tuh"... Tapi info ini sangat bermanfaat. Apalagi ketika tau bupati Lebak juga hobi memanjat yah.. ngakak saya melihatnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Mbak. Mana Bupatinya cewek. Hehe...

      Delete
  4. Kalau saya udah tau sejak lama. Menurtku cukup terkenal biarpun saya di Jateng. Mudah dikenali karena Banten kan termasuk provinsi kecil. Btw baru tau kalau pantai Sawarna ada di Lebak.

    ReplyDelete
  5. dengan tulisan ini semoga KABUPATEN LEBAK makin dikenal. kalo saya sih sudah pernah dengar, kebetulan pernah menimba ilmu 4 tahun di Kabupaten Tangerang, banyak teman yang dari Banten. Termasuk dari Lebak dan Rangkasbitung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dekat itu mas. Hehe. Sepelemparan batu lah

      Delete
  6. Iya orang awalnya hanya kenal Baduy. Tapi saya sudah sering dengar sih Kabupaten Lebak. Kearifan lokalnya semoga selalu terjaga ya disana karena sekarang arus modernisasi cepat banget bisa-bisa menggerus adat budaya bangsa. Makasih artikelnya sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau sudah tahu. Hehe..terima kasih banyak

      Delete
  7. Harusnya saya 26-28 Maret 2020 lalu ke Badui, tapi wabah korona, jd cancel trip huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kalau jadi, kasih tau ya, Kak. siapa tau bisa kopdar

      Delete
  8. Wah, saya nggak terlalu kenal dengan daerah di luar pulau Sumatera. Sekarang, setidaknya saya jadi lebih tau tentang Rangkasbitung atau Lebak ini. Ternyata unik dan menarik, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. tentu, Setiap daerah punya keunikan tersendiri

      Delete
  9. Eh iya benar, saya tidak tahu ada Kota lebak. Tapi saya tinggal di dekat Desa Lebak di Jepara. Lumayan, lah, sekitar 20 menit.

    Duh... maaf, becanda.

    Tapi saya surprise juga ternyata Pantai Sarwana ada di kota ini, pun dengan sejarah Maltatuli. Keren!
    Caiyyo Lebak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. kirain bener Lebak yang daerah saya. hehe..siap, cayo mbak

      Delete
  10. Semangat bro memperkenalkan potensi lokal ke skala nasional. Bahkan internasional..semua berawal dari yg kecil dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih, Mas. Semoga bermanfaat. Aamiin

      Delete
  11. Semoga dengan adanya tulisan ini, Kota Lebak semakin dikenal ya. Jujur saya baru tau kalau Baduy itu masih di Kabupaten Lebak. Saya sudah beberapa kali ke Baduy dan Sawarna. Disana bagus sekali tempatnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kedua tempat itu emang masyhur. Lain kali ke sini lagi kasih tau ya Mbak, siapa tau bisa kopdar. Hehe

      Delete
  12. Ya Allah hahaha sumpah lucu baca artikel ini
    Aku terkesima liat foto bupati yang manjat duren itu. Macho pol. Oh iya, salam buat Afgan yo mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe..bener. Afgan jualan cincau di sini mah. Siap. Ntar kalau ketemu, insya Allah

      Delete
  13. Belum pernah ke Lebak nih, tapi wisata negeri di atas awannya keren banget buat dikunjungi. Btw Bupatinya juga bener-bener unik ya karakternya wkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Unik banget orangnya. Banyak tingkah dalam arti positif

      Delete
  14. Aku belum pernah euy ke lebak. Kupikir slama ini sawarna dan negeri di atas awan itu adanya di sukabumi loh mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe...Lebak ada juga, Mbak. Eh, apa di Sukabumi juga ada, kali.

      Delete
  15. Lengkap nich ulasannya tentang lebak..secara memang saya kudet juga..taunya baduy juga itu kirain dari rangkas... dan baru kemarin juga main2 ke museum banten..hmmm pengen suatu saat ke baduy dalam ..atau om supadilah bisa ajak teman BW asik utk bermain main ke baduy trus ke negeri diatas awan sama pantai sawarnanya..kayaknya seru...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap mas, kalau udah normal bisa ke Lebak lagi. Kabari kalo jadi. Siapa tau bisa kopdar

      Delete
  16. Wah bupatinya nyetrik banget ya kak, btw memang lebak banyak keistimewaannya diasana juga ada 12 batik lebak motifnya keren dan bersejarah, ada juga pembelajaran tentang literasi di rumah dunia, aku blm rulis dalam blogku nie hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, tau juga dengan 12 motif batik ya, Mbak. Lain kali aku ulas lah. hehe...

      Delete
  17. bupati nyentrik suka panjat pohon. wkwkwk... membumi banget nih. eh ada kopi kupu kupu juga ya. wah historynya perlu dijaga nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener,Mbak. mana cewek pula. hehe..semoga daerah kami semakin maju. aamiin

      Delete
  18. Pantai Sawarna, sepertinya asik banget buat main layangan model custom barengan anak ni Mas.

    ReplyDelete
  19. Pak Guru, di kota Medan ada jalan namanya Jalan Multatuli, jadi inget lagi kl Multatuli asalnya dari Rangkasbitung, Lebak yaa... tfs


    ReplyDelete
    Replies
    1. Beliau pernah jadi asisten residen Belanda, ngantor di Rangkas Mbak. Hehe...Terima kasih

      Delete
  20. tidak kusangka banget mas, Lebak ini adalah kabupaten dari Banten,, yang saya tertarik adalah puncak gunungnya halimun salak dan pantai pasir putih sawarna .. namun ada kopi khas yaitu kopi kupu-kupu ingin kucoba hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mas. Biasanya tiap tahun k Halimun Salah. Camping. Tapi sekarang mah nggak kayaknya. Efek corona. Hehe

      Delete
  21. Udah msk wishlist nih destinasi yg ditulis. Sdh lama pengen ke Baduy. Insha allah lepas corona

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap. Wisata Baduy sayang untuk dilewatkan. hehe

      Delete
  22. Aku penasaran pengen kenal dengan bupatinya. Masih muda kayaknya ya, tapi keren. Udah punya karakter kepemimpinan yang khas. Calon pemimpin negara masa depan, tuh.

    ReplyDelete
  23. Astagaaa sepibtas tadi baca judul kukira lobak. Haha jauh amat yaa


    Keren nih mau mengenalkan potensi daerah lbh luas.

    Daerahku sndiri banyak potensi yang harusnya bisa digali tapi peranku buat memperkenalkan lwat blog masih kurang. Menginspirasi ini postingannya

    ReplyDelete
  24. Mungkin aku ini orang udik ya, jujur aku belum menenal daerah lebak, mungkin next time aku akan ke sana untuk menggenalnya. Maaf

    ReplyDelete
  25. Astaga Bu Bupatinya keren beud. Semangat mengangkat potensi daerah. Walikota ku sih yg terkenal ya yg sekarang jagi Gubernur JaBar. Penggantinya yaa adem ayem weee. Hehe...
    Banyak temen jalan-jalanku yang ngajak ke Baduy tuh, zaman sebelum pandemic. Tapi aku ragu soalnya katanya jalan ke dalemnya lumayan jauh dan penuh tantangan...Uhuy...

    ReplyDelete
  26. Ditengah work from home seperti ini gejolak ingin jalan-jalan selalu berontak. Sabar dulu duhai diriku.

    ReplyDelete
  27. Tadinya aku sudah merencanakan ke suku badui maret lho
    Mau nyicip durian di sana
    Tapi pandemi keburu meeebak
    Batal deh

    ReplyDelete
  28. Lebak yang saya tahu memang tentang suku Baduy yang unik dan buku Multatuli dengan tokoh Saijah dan Adinda.

    ReplyDelete