Hadiah Pesawat Terbang dari Lomba Polri
Pada lomba blog HUT Ke-75 Bhayangkara, Alhamdulillah saya meraih juara 2. Lomba ini diadakan secara nasional. Rezeki banget saya bisa mendapat posisi runner-up. Posisi pertamanya orang Aceh, sementara posisi ketiga polisi yang juga blogger.
Nominal hadiahnya lumayan. Pengumuman diadakan pada 2 Juli, hadiah sudah masuk rekening pada 8 Juli sebesar Rp. 5 juta.
Saat pengumuman yang dilakukan via zoom, saya ditemani anak-anak. Betapa terkejutnya saya ketika nama saya disebut sebagai juara 2. Langsung saja saya mengucap hamdalah berkali-kali. Bagaimana tidak. Bersaing dengan para penulis dan blogger hebat-hebat merupakan lomba yang sangat kompetitif.
Sebagai wujud syukur atas rezeki itu, saya membelikan mainan anak-anak. Tujuannya juga agar mereka mendukung kalau saya ikut lomba. Sehingga kalau saya sedang asyik menulis, mereka tidak mengganggunya. Lebih jauh, agar mereka mendoakan kemenangan untuk saya.
Kali ini saya membelikan pesawat terbang. Eh, mainan pesawat terbang. Awalnya mau beli online. Sudah cek di Bukalapak. Tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya beli di dekat rumah. Memanfaatkan ojek online lokal bernama PC-JEK.
Saya rasa agak sulit mencari pesawat terbang pesanan anak-anak. Mereka mau merk Citilink dan Lion. Saya rasa susah dicari. Bukan merk pasaran. Kalau merk Garuda, saya yakin banyak. Saya jelaskan lebih mahal tiket Garuda daripada kedua maskapai itu. Eh mereka ngeyel dengan pilihan semula. Ya sudahlah...
Benar saja. Di toko pertama hanya ada Lion. Ada yang murah karena nggak pakai baterai. Sementara, di sana nggak ada Citilink. Lalu Abang kurir pindah toko. Di sana ada Citilink tapi pakai baterai. Nah lho. Kan beda. Gimana cara menjelaskan kepada anak-anak?
Untungnya, si sulung yang pesan Citilink nggak menolak pesawat tanpa baterai. Alhamdulillah. Tak berapa lama, mainan pun datang.
Sewaktu membuka, si sulung lebih antusias dengan pesawat yang pakai baterai. Wajar sih. Ada lampu dan suaranya. Jadi lebih menarik. Tapi sampai di sini dia nggak merengek minta ganti.
Sempat ngomong pengen punya kayak adiknya. Tapi tetap nggak merengek minta ganti. Saya dan istri saling berpandangan. Dalam hati saya berdoa agar si sulung nggak minta ganti.
Membelikan mainan saat menang lomba ibaratnya selebrasi. Ya, kemenangan perlu selebrasi. Bukan untuk pamer, tapi wujud syukur dan berbagi kebahagiaan. Saya bahagia, anak-anak pun bahagia.
Luar biasa Pak Padil. Selalu memenangkan lomba blog. Barokallaaah...
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih banyak, Ambu. Berkat doa Ambu juga.
DeletePengin banget dapat hadiah dari menang lomba nulis. Selamat, Pak Guru!
ReplyDeleteInsyaallah dalam waktu dekat Pak D akan menang. Aamiin
DeleteSelamat Pak Padil. Semoga berkah.
ReplyDeleteTerima kasih banyak, Bu. Berkat doa ibu juga. .
DeleteAlhamdulilah Ayah senang anak pun girang..maksih pesawatnya Ayah.. Sekarang di beliin mainan pesawat.. Semoga suatu saat di ajak naik pesawat beberan dari hasil menulis..aamiin
ReplyDeleteAaamiin. Ya Bu.. mudah-mudahan dapat jalan-jalan dari lomba blog. Aamiin
DeletePengen banget saya beliin mainan anak, setelah menang lomba nulis di blog...
ReplyDeleteAamiin
Aamiin. Insyaallah sebentar lagi, Pak Indra. Aamiin
Delete