Virus yang Menyerangku

 Bukan hendak menyalahkan keadaan, tapi begitu yang terjadi pada saya di setiap siang ini.

Saya sudah tahu jika puasa bukanlah alasan untuk malas-malasan. Justru di saat itu kita harus produktif. 

Tapi namanya manusia ada keterbatasan. Nah, inilah yang tak bisa diingkari. Setiap siang, selalu saja virus ini menjangkiti saya. Memapar dan betah mengendap di tubuh ini.

Virus tidur siang yang sudah menggejala dan bertahan lama. Tak bisa saya hindari meski sehari saja. 

Virus ini aman-aman saja dari pagi. Tetapi, siang datang, langsung menyerang. Sore sesudah virus itu beraksi, tubuh aman-aman saja. Apakah ini sebuah keanehan? Sebab malamnya virus ini tak berdaya. Mungkin kalah dengan antibodi yang telah menguat. 

Delapan hari puasa, delapan hari pula virus ini menjangkiti. Istri saya sempat protes.

 "Mas, kok siang tidur terus?"

Saya nggak akan menjawab, "Tidur bagi orang puasa kan ibadah," Nggak bangetlah ya. Hehe...

Lalu apa yang saya jawab? Saya jawab, "kasur itu punya punya magnet besar, Dek. Mas ketarik terus nih kalau siang. Nempel terus di kasur,"

"Halah, bisa aja ngeles,"

Dan begitulah saya setiap siang, kecuali, ya ada kecualinya. Kecuali apa? Kalau ada kegiatan. Misalnya webinar atau training. Ya itu pun nggak sering. Sepekan cuma sekali atau dua kali. 

Pandemi yang membuat di rumah aja plus ramadhan ini memang berat bagi saya. Terlalu mubazir melewatkan siang tanpa tidur siang. Hehe... Entahlah sampai kapan. Mungkin saya perlu divaksin. Vaksin apa? Mungkin bakso K0p1 alias kopi. Tapi kan ramadhan? Sedang puasa? Ya mungkin sesudah puasa. 

#AprilChallenge

#SahabatLagerunal