Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

M. Nuh itu Tetangga Saya

M. Nuh itu tetangga saya. Setahu saya beliau merupakan ustadz. Sering ngisi khutbah Jum'at. Awal tahu beliau, saat lomba Agustusan dia juara lomba gapleh. Eh, bukan sembarangan lho main gapleh itu. Kudu pintar atur strategi juga.

Maka saat ada kabar bahwa nama M. Nuh pemenang lelang motor listrik Jokowi, saya segera berselancar. Dan kaget bahwa dia menang dengan mengorbankan Rp. 2,55 miliar.

Wah, tetangga saya sudah sangat kaya rupanya. Namun setelah saya baca teliti lagi, rupanya M. Nuh yang menang lelang ini bukanlah tetangga saya. Melainkan orang lain lagi. Domisilinya pun berbeda dengan kampung saya.

Jika M Nuh tetangga saya beralamat di dusun Ringin Anom desa Lantak Seribu, Kecamatan Pamenang Selatan, kabupaten Merangin.

Sementara, M Nuh pemenang lelang itu orang  Kota Jambi. Siapa sangka, dia mengikuti lelang lantaran tidak tahu semacam apa itu lelang. Dikira, dia akan dapat hadiah. Maka menyaliplah dia di antara anak Hari Tanoe dan politikus Maruarar Sirait.


Dikira, dia merupakan pengusaha tambah. Di Jambi memang banyak tambang. Terutama tambang emasnya. Bahkan tambang ilegalnya yang sering disebut domfeng jauh lebih banyak. Merusak sawit-sawit di sana.

Eh ternyata, M Nuh merupakan buruh bangunan. Maka, memaksanya membayar lelang tentu sangat mustahil. Buat makan sehari-hari saja sudah, apatah lagi buat bayar sesuatu yang jauh diangannya.

Konser yang diadakan BPIP ini pun menjadi gimmick. Eh iya, saya yang belum tahu berapa gaji pengurus BPIP, menyempatkan searching. Dari kompas menyatakan besaran gaji pengurus adalah sebagai berikut.

Pengarah: Rp 76.500.000
Kepala: Rp 66.300.000
Deputi: Rp 51.000.000
Tenaga Ahli Utama: Rp 36.500.000
Tenaga Ahli Madya: Rp 32.500.000
Tenaga Ahli Muda: Rp 19.500.000

Jika gaji guru honorer di tempat saya kisaran 800 ribu per bulan, maka gaji kepala BPIP itu setara 82.875 kali gaji guru.


Post a Comment for "M. Nuh itu Tetangga Saya"