Inilah Tanda Puasa Ramadhan Diterima
Telah 30 hari lamanya kita berpuasa di bulan Ramadhan. Tentu kita berharap puasa dan ibadah lainnya diterima dan dibalas pahala.
Namun, yakinkah amalan kita diterima oleh Allah? Memang, sih, garansi diterima atau tidaknya amalan merupakan wilayah kemutlakan hak Allah SWT.
Setidaknya kita bisa menerka-nerka tentang amalan kita. Hal ini bisa memunculkan motivasi dalam diri untuk memperkuat amalan atau konsisten melakukan amalan tersebut.
Sebab jika amalan kita diterima, pahala yang besar menjadi balasannya. Di bulan Ramadhan, amalan sunnah dibalas dengan pahala seperti melakukan amalan wajib. Dan pahala amalan wajib akan dilipatgandakan dari pahala amalan wajib di bulan lainnya.
Atau jangan-jangan puasa yang kita lakukan hanyalah sekadar menahan lapar dan haus saja?
Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan amalan kita diterima. Sewaktu saya dengarkan ceramah Ramadhan, ustadz penceramah bilang, salah satu tanda bahwa amalan di bulan Ramadhan diterima adalah kita bisa istikamah dalam ibadah.
Istikamah dalam Ibadah
Di bulan ramadhan, ibadah kita begitu maksimal. Selain puasa, salat dikerjakan dengan rajin. Tidak bolong, tidak ketinggalan. Begitu pula mengaji, zikir, sedekah dan lainnya.
Lalu, bagaimana selesai ramadhan? Apakah masih sama, menurun dikit, atau menurun drastis?
Sewaktu berselancar di dunia maya,
di beberapa sumber menuliskan bahwa
para ulama’ mengatakan,
إن من علامةِ قبول الØسنة، الØسنة بعدها
“Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”
Lalu, Ibnu Rajab Al Hambali
“Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih setelahnya.”
Jika di Ramadhan kita mampu setiap hari Dhuha, apakah sesudahnya bisa setiap hari pula?
Jika Ramadhan mampu setiap malam salat malam, seperti itukah di Syawal?
Seumpama di Ramadhan kita begitu ringan tangan sedekah, samakah di bulan sesudahnya?
Tanda kedua adalah takut berbuat maksiat. Di bulan Ramadhan, biasanya kita lebih bisa mengekang hawa nafsu, mengurangi hal yang bisa mendatangkan marahnya Allah.
Yahya bin Muadz berkata: ”Barangsiapa yang beristighfar dengan lisannya sedangkan hatinya bertekad untuk bermaksiat, dan azamnya kembali kepada maksiat setelah sebulan dan kembali, maka puasanya tertolak darinya, dan pintu diterimanya amalan tertutup didepannya”.
Nah, bagaimana dengan sesudah ramadhan, apakah kita tetap akan jauh dari maksiat? Jika demikian, bisa jadi itulah tanda puasa kita diterima.
Di luar itu semua, yakin atau tidak bahwa amalan kita diterima, terus berdoa adalah sikap yang terbaik. Berdoa agar semua ibadah kita di bulan ramadhan dan diluar bulan ramadhan agar diterima oleh Allah.
Sebagaimana para sahabat, yang berdoa selama enam bulan sebelum ramadhan agar disampaikan di bulan ramadhan, dan berdoa selama enam bulan sesudah ramadhan, agar ibadah di bulan Ramadhan diterima.
Wallahu alam
Yup sepakat kak supadilah. . Tinggal berdoa dan beriktiar saja semoga yang sudah dilakukan adalah yang terbaik...
ReplyDeleteMohon maaf lahir bathin ya kak...
Iya kak. Semoga diterima. Aamiin.
DeleteMohon maaf lahir dan batin juga.
Semoga tahun ini ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT. Apalagi ibadah di tengah pandemi, berat juga saya rasakan.
ReplyDeleteAamiin. Emang ya mbak. Sungguh berbeda.hehe
DeleteIya nih, harusnya mau Ramadan atau engga, ibadah kita tetep sama rajinnya ya. Tetep dhuha, shalat malam, dan ibadah lainnya. Selamat Idul Fitri Kak...
ReplyDeleteAamiin. Smeoga tetap istikamah ya Mbak. Selamat Idulfitri juga, Mbak..
Deletetaqaballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Smeoga Allah menerima ibadah puasa kita ya bang. Dan semoga kita bisa istiqomah menjalankan ibadah seperti saat-saat di bulan Ramadhan.
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin. Semoga Allah menerima ibdah puasa kita semua.
DeletePasca Ramadhan adalah ujian terbesarnya karena apa yang sudah dilaksanakan dan dipupuk di bulan ramadhan masih dapat secara konsisten dilakukan? Bismillah.
ReplyDeleteBenar Pak. Justru ujiannya sesudah ramadhan tidak berkurang ya
DeleteSelalu rindu Ramadhan. Benar mas Supadilah, konsitensi diri dalam meneruskan taqwa kita.
ReplyDeleteSemoga bertemu dengan yang dirindukan di tahun berikutnya. Aamiin
DeleteBismillah bang. Semoga kebiasaan baik yang kita lakukan selama puasa kemarin bisa berlanjut di hari biasa. Terima kasih sudah saling mengingatkan.
ReplyDeleteIya, Mbak. Semoga kebiasaan baik di Ramadhan bisa ditingkatkan. Aamiin
DeleteYa Allaah jadi reminder banget karena Akhir2 ini malah bangun mepet banget sama subuh. Beda waktu Ramadan kemarin. Tanda2nya jadi bikin mewek. Thanks remindernya kak
ReplyDeleteHehe.. banyak yang begitu kok Mbak. Begitu lewat Ramadhan, amalannya berkurang. Semoga kita bisa menguatkan amalan lagi. Aamiin
DeleteNah yg paling gawat kalau puaaa kita baru taraf nahannhaua dan lapar ya kak..jadi balik lagi kyk bocah hehe..semoga amalan ibadah puasa kita diterima dan dapat menjadi ladang mendapat pahala Amin YRA
ReplyDeleteBocah yang lagi belajar ya. Hehe.. aamiin. Semoga amalan kita diterima Allah.
DeleteSemoga kita termasuk orang yang amal ibadahnya diterima oleh Allah ya Kak. Mohon maaf lahir batin, Kak
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin. Mohon maaf lahir dan batin
DeleteMasyaAllah jadi pengingat buat ku ini bang. Alhamdulillah masih Allah mudahkan untuk bangun malam melaksanakan tahajud. Semoga menjadi salah satu tanda Allah terima ibadahku.
ReplyDeleteSemoga kita semua istiqomah ya..aamiin
Sama-sama Mbak. Kita saling mengingatkan. Semoga Allah menguatkan keistikamahan kita. Aamiin
DeleteJadi pengingat diri. Apakah setelah Ramadan membawa kebiasaan baik atau malah sebaliknya, astagfirullah
ReplyDeleteJadi catatan penting nih. Untuk refleksi apakah puasa yg 30 hari kita lakukan sudah (diterima) atau belum
ReplyDeleteMoga jadi pelajaran yang baik. Pengingat diri dan mencegah kita untuk berbuat yg tak baik lagi setelah usaha memperbaiki diri sebulan penuh.
Bulan ramadhan menjadi bulan yang suci. Sekaligus mengamalkan ibadah. Setiap siapapun yang menjalankan ibadah dengan baik. Pasti akan mendapatkan ridho
ReplyDeleteMempertahankan rutinitas dan kuantitas ibadah saat Ramadhan dengan di luar Ramadhan itu memang berat, Bang. Semoga Allah berikan kita semua kekuatan untuk menjalaninya, agar derajat takwa itu bisa kita dapatkan dan pertahankan.
ReplyDeleteselalu menjadi keinginan agar ibadah bisa diterima oleh Allah Swt, semoga dijumpakan dengan ramadhan tahun depan. aminnn
ReplyDelete