Mandiri dan Berdaya. Imajinasi Industri Pertahanan Tahun 2030
Usaha keras negara Indonesia membuahkan berbagai prestasi. Tahun ke tahun
selalu ada sejarah terjadi. Kolaborasi antar elemen anak bangsa menjadi
kekuatan yang hakiki. Negara semakin maju dan kuat membuat negara kita berdiri
tegak dengan penuh rasa percaya diri.
Di tahun 2030 bangsa kita mampu mewujudkan pencapaian membanggakan. Dalam kurun waktu sepuluh tahun ada empat program dan produk yang menjadi prioritas pertahanan Nasional
Smart power diplomacy atau kekuatan diplomasi yang cerdas. Kekuatan sebuah negara bukan hanya
dengan memiliki militer yang kuat dan persenjataan yang lengkap. Meskipun, itu
juga diperlukan. Namun kemampuan diplomasi yang cerdas bisa mewujudkan keamanan
suatu negara. Di tahun 2029 itu Indonesia mampu menjalankan diplomasi cerdas
yang berhasil menggalang perdamaian dan kekuatan bersama-sama negara lain.
Kerja sama dengan negara perbatasan dilakukan seperti Malaysia, Singapura,
Brunei Darussalam, Australia, dan lainnya.
Begitu pula, bukan hanya mampu meredam konflik bersama negara-negara
berkepentingan dalam Laut Cina Selatan, tetapi juga mampu menjaga stabilitas di
wilayah tersebut. Dengan kemampuan diplomasi tingkat tinggi itu tidak ada
negara yang menolak iktikad baik Indonesia. Dengan kemampuan diplomasi yang dimiliki
generasi terbaiknya, pekerjaan ini sangat mungkin dilakukan. Indonesia memiliki
sumber daya manusia yang sangat mumpuni di bidang ini.
Sumber daya di bidang militer kita sangat mumpuni. Dari para perwira dan
satuan TNI yang kita miliki. Indonesia memiliki generasi terbaik yang patut
dibanggakan.
Bukan berarti Indonesia menyetir bangsa lain, tetapi Indonesia berperan
signifikan dalam mempertemukan setiap kepentingan bersama dengan meminimalisasi
munculnya konflik.
Kekuatan diplomasi ini mampu ‘memenangkan perang’ dengan risiko paling sedikit baik itu dalam segi biaya maupun korban jiwa. Indonesia menang dengan menerapkan semboyan kearifan lokal kita; digdaya tanpa aji (kekuatan bukan karena kita memiliki ilmu beladiri/tenaga dalam/aji tetapi kekuatan tercipta karena citra dan wibawa).
Indonesia semakin berdaya. Memiliki posisi tawar yang baik di mata dunia.
Stabilitas nasional yang kian mantap menjadi penyebabnya. Ekonomi kita tumbuh
tinggi. Di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam sepuluh tahun
terakhir yaitu 6,1 persen. Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan
stabilitas politik dalam negeri menyebabkan grafik ekonomi terus meningkat
menjadi 6,3 persen di tahun 2022 dan mencapai 6,4 persen di tahun 2022.
Sempat anjlok di tahun 2023 dan 2024 di angka 6,1 persen dan 5,8 persen, di
tahun 2025 pertumbuhan ekonomi kita sudah mencapai 6,5 dan kita menutup tahun
2030 dengan catatan manis berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5 persen.
No
|
Tahun
|
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
(dalam persen)
|
1
|
2020
|
6,1
|
2
|
2021
|
6,3
|
3
|
2022
|
6,4
|
4
|
2023
|
6,1
|
5
|
2024
|
5,8
|
6
|
2025
|
6,1
|
7
|
2026
|
6,4
|
8
|
2027
|
6,2
|
9
|
2028
|
6,8
|
10
|
2029
|
7,2
|
Indonesia telah selesai dalam urusan domestiknya. Setelah bertahun-tahun
menghadapi ancaman perpecahan sesama anak bangsa akibat perbedaan pandangan
politik dan isu agama, bangsa Indonesia sadar bahwa untuk maju mereka harus
bersatu. Sejak tahun 2020 bibit-bibit perpecahan itu tidak lagi muncul. Energi
bangsa ini harus digunakan untuk saling berkolaborasi memajukan negeri.
Perang terbuka antar negara memang kecil kemungkinan. Invasi atau penyerangan dari negara lain potensinya sangat kecil. Namun, konflik antar negara bisa saja terjadi. Baik dalam isu perbatasan, hubungan diplomasi, maupun masalah kerjasama ekonomi.
Pertahanan negara lekat
dengan kedaulatan sebuah negara. Memiliki pertahanan yang kuat sangat penting
bagi sebuah negara sebagai manifestasi negara dalam melindungi kedaulatannya.
Negara yang kuat pertahanannya akan dihormati dan dihargai oleh negara lain.
Perhatian pemerintah terhadap penguatan ketahanan nasional semakin menguat.
Secara signifikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan tambahan
anggaran setiap tahunnya.
No
|
Tahun Anggaran
|
Jumlah Anggaran
(dalam triliun rupiah)
|
1
|
2020
|
131,20
|
2
|
2021
|
131,42
|
3
|
2022
|
132,01
|
4
|
2023
|
133,4
|
5
|
2024
|
132,1
|
6
|
2025
|
134,6
|
7
|
2026
|
136,6
|
8
|
2027
|
138,02
|
9
|
2028
|
140
|
10
|
2029
|
140,2
|
Anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2020-2029
Grafik Kenaikan Anggaran Kementerian Pertahanan Tanun 2021-2029
Grafik Kenaikan Anggaran Kementerian Pertahanan Tanun 2021-2029
Anggaran yang dialokasikan
digunakan untuk membangun industri pertahanan yang pada akhirnya akan kembali
ke negara kita. Sebab apa? Karena kita mampu menyuplai kebutuhan Alpalhankam
secara mandiri! Benar-benar mandiri.
Indonesia mampu
memanfaatkan kepemilikan potensi bahan baku berupa baja dan karet yang
dimiliki. Dari bumi Indonesia menjadi produk-produk industri pertahanan yang
tidak kalah kualitasnya dari produk negara maju. Bahkan lebih bagus sebab bumi
Indonesia menyimpan potensi logam-logam yang berkualitas.
Infografis program dan produk Industri Pertahanan Indonesia Hingga 2030
Selanjutnya Indonesia
melalui industri pertahanan melakukan produksi untuk berbagai wahana.
Saat ini TNI AD telah
memiliki dua varian Tank Leopard yaitu 42 unit Tank Leopard jenis 2A4 AD dan 61
unit Tank Leopard 2Ri. Di tahun 2029, minimum essential force (MES) sebanyak
164 unit tercapai. Selama kurun waktu 2022-2026 dan 2026-2029 TNI AD bekerja
sama dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan berhasil memenuhi MES itu
dengan penambahan 30 dan 31 unit Tank Leopard dengan separuhnya merupakan kerja
sama alih teknologi dengan Jerman.
Di 2025, Indonesia secara
mandiri menyelesaikan produksi Tank Medium Harimau Hitam atau Kaplan yang
dikembangkan PT. Pindad bekerjasama dengan FNSS Turki. Produksi tank Harimau
Hitam hanya melibatkan beberapa ahli dari luar negeri sebagai wujud alih
teknologi. Jumlah ini kemudian bertambah di tahun 2028. Di akhir tahun 2030
kita telah memiliki empat Harimau Hitam yang siap mengamankan wilayah
kedaulatan NKRI.
Di samping itu, Indonesia
tetap mempertahankan produksi alpalhankam wahana darat seperti kendaraan
khusus, kendaraan taktis, dan kendaraan tempur roda ban.
Untuk kebutuhan
alpalhankam wahana udara, memang sebelumnya kita membeli beberapa unit
helikopter Bell 412EPI sebagai langkah memperkuat alutsista TNI Angkatan Darat.
Namun kita terus belajar untuk maju. Di tahun 2024, dimulai produksi helikopter
jenis ini. Di tahun 2026, rampung produksi 4 unit. Indonesia sendiri
menargetkan memiliki 40 helikopter Bell 412EPI. Diakhir tahun 2028, total sebanyak
10 unit kita miliki, juga diproduksi sendiri. Di pertengahan tahun 2030, apa
yang kita targetkan, meskipun tidak terpenuhi seluruhnya, hanya tinggal 15
persen atau 6 unit lagi yang belum tercapai.
Lagi, karya anak bangsa
dalam penerbangan Indonesia dengan kehadiran Elang Hitam. Pesawat tanpa awak
atau dikenal dengan drone ini telah tampil perdana di hanggar PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) di Bandung pada akhir 2019. Drone berjenis Medium Altitude
Long Endurance (MALE) ini mampu terbang selama 24 hingga 34 jam tanpa henti.
Di
tahun 2020, Elang Hitam berhasil dioperasikan. Hadirnya pesawat udara nirawak
ini bisa membantu menjaga kedaulatan NKRI melalui pantauan udara termasuk
mencegah dan mengawasi potensi kebakaran hutan. Dengan pencegahan lebih dini diharapkan
kasus kebakaran lahan dan hutan (karhutla) semakin dikurangi bahkan ditiadakan
sehingga tidak ada lagi warga yang mengeluh atau anak-anak sekolah yag
diliburkan karena karhutla. Di tahun 2027, Indonesia telah memiliki 3 Elang
Hitam.
Selain itu, pertahanan dan
keamanan negara semakin kuat dengan penambahan Alpalhankam wahana udara dengan
penambahan drone, pesawat sayap putar, maupun pesawat sayap tetap.
Alpalhankam wahana udara
itu membuat koordinasi TNI Angkatan Udara (AU) semakin faktual dan akurat
bersama Angkatan Laut (AU) dan Angkatan Udara serta kepolisian.
Sesuai target yang
dicanangkan, Indonesia sukses memproduksi tujuh kapal cepat rudal di 2021. Di
tahun 2023, jumlah ini ditambah menjadi dua kali lipatnya. Selain untuk
kebutuhan alutsista TNI AL, produk ini juga akan diekspor ke beberapa negara
seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Kongo, Burkina Faso, Senegal, dan
Guine-Bisau. Selain itu, diproduksi pula 1 unit kapal multiperan di tahun 2024.
Jumlah ini bertambah lagi 1 unit di tahun 2028.
Pertahanan nasional yang
kuat harus ditopang oleh penguasaan teknologi. Oleh karena itu pemerintah
membuat program beasiswa kepada anak bangsa untuk belajar ke perguruan tinggi
dalam negeri dan luar negeri. Mereka mendalami konsep pertahanan dan keamanan
khas Indonesia berbasis teknologi.
Program ini bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang menguasai fundamental Teknologi Informasi dan
Komunikasi, dan kreatif menggunakannya untuk mengambangkan dan menyempurnakan sistem
pertahanan Nasional.
Program ini dimulai pada
tahun 2022 dengan merekrut 40 orang penerima beasiswa. Jumlah ini kemudian
meningkat menjadi 80 orang di tahun 2024, 120 orang di tahun 2028, dan menjadi
200 orang di tahun 2030.
Beasiswa ini menggandeng
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang diberikan kepada mahasiswa dan
anggota TNI. Masa studinya cukup singkat. Dalam 2 tahun mereka harus sudah
menyelesaikan program ini.
Diharapkan, setelah itu
mereka dapat kembali ke Indonesia dan menjadi think thank sistem pertahanan
Nasional kita dengan merancang, mengevaluasi, dan memberikan pertimbangan.
Saya yang kelahiran tahun 1987 telah berusia 43 tahun di tahun 2030, sebagai guru selalu mengajak siswa-siswa untuk senantiasa bangga dengan bangsanya. Indonesia boleh pernah terpuruk. Namun bangsa kita selalu bangkit dan memperbaiki dirinya. Sampai pada akhirnya di tahun 2030 Indonesia menjadi negara yang hebat dengan memiliki pertahanan nasional yang mandiri dan berdaya.
Di tahun 2024 peringkat
petahanan negara Indonesia berada pada 10 besar dunia. Peringkat ini naik
menjadi urutan ke-8 dunia pada tahun 2028, dan di akhir tahun 2030 Indonesia
menjelma menjadi negara dengan pertahanan negara yang kuat. Saat itu, Indonesia
secara membanggakan memiliki pertahanan negara urutan ke-6 dunia.
Indonesia menjadi negara
yang mandiri dan berdaya di bidang pertahanan. Bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan
pertahanannya tetapi juga dengan pertahanannya Indonesia berdaya dalam artian
berkekuatan, berkemampuan, dan bertenaga di mata dunia.
Pertahanan yang kuat
membuat kita akan dihormati, dihargai, bahkan ditakuti negara lain. Tidak akan
ada negara yang dengan gampang merendahkan harga diri bangsa. Jadi, tidak akan
ada tuh negara lain yang seenaknya merongrong atau mencoreng kedaulatan
bangsa kita seperti mencaplok wilayah NKRI, mengkalim perairan, atau
semena-menang dengan TKI.
Sama halnya kita akan segan bahkan takut berurusan dengan
orang yang fisiknya kuat, badannya besar, berotot, dan jago silat. Kalau bisa
kita hindari punya masalah dengannya. Orang seperti akan lebih bisa membantu
dan melindungi kita saat ada masalah.
Ketahanan negara yang kuat juga merupakan modal untuk menguatkan integrasi
bangsa, mengurangi bahwa menghilangkan rongrongan dari dalam seperti gerakan
radikalisme atau terorisme.
Tidak ada negara maju yang
memiliki pertahanan yang lemah. Maka, jelas bahwa untuk menjadi negara maju
haruslah didukung pertahanan yang kuat.
Apa yang saya tulis di
atas merupakan sebuah imajinasi, impian, dan harapan terhadap negara. Bukan
suatu hal yang mustahil terjadi. Adakalanya kenyataan berawal dari impian kita.
Albert Einstein mengatakan, “imajinasi lebih penting dari ilmu pasti”. “Bermimpilah, maka Tuhan akan mmeluk mimpi-mimpi itu” kata Andrea Hirata. Jangan pernah lelah berusaha agar bangsa Indonesia semakin maju. Dengan berkolaborasi dan gotong royong Indonesia maju bukan hanya mimpi.
***
Artikel ini diikutkan pada
lomba artikel blog Potensi Industri Pertahanan nasional yang diadakan oleh Komite
Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
#IndustriPertahananNasional
Sumber bacaan:
https://katadata.co.id/infografik/2020/01/12/elang-hitam-drone-buatan-indonesia
https://katadata.co.id/berita/2019/09/26/apbn-2020-kemenhan-kantongi-tambahan-anggaran-paling-besar-rp-216-t
https://tni.mil.id
Post a Comment for "Mandiri dan Berdaya. Imajinasi Industri Pertahanan Tahun 2030"
Kata Pengunjung: