Artikel Paling Berpengaruh
Banyak tulisan yang mempengaruhi kita bukan? Emak-emak mungkin akan merasa tulisan tentang parenting sangat berguna dalam mengelola tugas keluarga baik itu mengurus rumah, mendidik anak, atau mengatur keuangan keluarga. Bagi pelajar mungkin tulisan tentang tips menghadapi ujian adalah tulisan yang sangat aplikatif untuknya.
Saya ingat dengan salah satu tulisan komisaris Republika, Erick Tohir yang kala itu didapuk sebagai ketua Inasgoc Asian Games 2018 dimana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Saat itu pemilik saham di beberapa klub sepakbola memiliki kolom khusus di Republika, menyambut pelaksanaan Asian Games tersebut. Salah satu tulisannya adalah tentang bangsa Indonesia yang termasuk bangsa termalas jalan kaki.
Berita terkait bisa dicek di link
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp_version/p41e7o216
Berita terkait bisa dicek di link
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id/amp_version/p41e7o216
Para peneliti Stanford University, Amerika Serikat meneliti rata-rata langkah kaki dari penduduk di seluruh dunia. Studi ini menggunakan data dari ponsel pintar yang dilengkapi alat accelerometer yang bisa mengukur jumlah langkah kaki penggunanya.
Hasilnya yang diterbitkan pada 10 Juli 2017 menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang paling malas jalan kaki.
Rata-rata orang Indonesia hanya melangkahkan kaki sebanyak 3.513 per hari. Indonesia berada di peringkat 31 dari 46 negara lain.
Sementara itu, Hong Kong merebut peringkat pertama sebagai negara yang paling rajin jalan kaki dengan rata-rata 6.880 langkah kaki per hari. Tiongkok berada di posisi kedua dengan 6.188 langkah per hari. Negara tetangga, Singapura berada di urutan kesembilan dengan 5.674 langkah per hari.
Tulisan itu berpengaruh bagi saya. Meskipun tidak begitu sporadis, sedikit demi sedikit saya mengurangi kemanjaan dengan fasilitas. Biasanya pergi ke mana-mana pakai motor, beberapa kali saya lebih memilih jalan kaki. Atau yang biasanya pakai lift, saya lebih memilih jalan mendaki lewat tangga. Supaya saya lebih banyak bergerak.
Ke dapur ambil makan saya jalan. Jemur pakaian jalan. Buang sampah pun jalan. Di sekolah pun demikian juga. Dari ruang guru ke kelas untuk mengajar saya jalan. Ke musola rumah jalan, dari sekolah ke musola sekolah pun jalan.
Dengan bergerak bisa mengurangi risiko obesitas. Yah, Indonesia termasuk dalam daftar 10 negara yang memiliki kasus obesitas tertinggi. Hemmm, meskipun hidupnya sulit, ekonomi menyempit, dan banyak permasalahan melanda negerinya, orang Indonesia tetap makmur. Fisik tambun atau gemuk agaknya menjadi buktinya...
Mager (malas gerak) banyak membawa ancaman. Persendian kaku, badan lemas, dan kurang berkeringat yang pada akhirnya tidak sehat.
Jalan kaki memang lelah dan lambat. Tapi sehat. Lagian, ngapain juga serba terburu pada kehidupan leha-leha kita? Ayo jalan kaki.
Post a Comment for "Artikel Paling Berpengaruh"
Kata Pengunjung: