Tradisi Antaran Di Penutup Ramadhan
Dalam menyambut datangnya hari raya Idul fitri atau Lebaran, pada masyarakat kita melakukan tradisi antaraan atau saling memberi masakan khas lebaran yaitu opor ayam, rendang daging, dan sejenisnya.
Antaran ini bisa dari yang muda ke yang lebih tua, anak ke orang tuanya. Namun bisa juga dari yang tua ke yang muda.
Kemarin sore, di hari terakhir ramadhan, saat kami bingung mau berbuka apa dan/ dimana, tiba-tiba datanglah tetangga sebelah yang mengantar opor dan daging rendang berikut ketupat sebagai khasnya menu makan lebaran.
Secara usia, tetangga kami usianya di atas kami. Bahkan kami memanggilnya mbah. Ini justru terbalik, harusnya kami yang mengantar ke beliau. Namun apa hendak dikata, kami tidak sempat untuk masak. Tepatnya tidak masak menu khas lebaran.
Mungkin, tetangga kami kasihan. Karena dipikir kami sebagai perantauan tentu kecil kemungkinan masak-masak. Hehe...
Tak disangka, di pamungkas ramadhan sore itu kami dapat 2 antaran dari tetangga kami. Isi antarannya persis sama. Yah, mungkin itulah masakan standar dalam tradisi antaran. Alhasil sore itu bahkan untuk hari-hari berikutnya menu makanan kami tercukupi sudah.
Manfaat tradisi antaran ini cukup efektif untuk meyambung tali silaturahmi. Sebagai perwujudan saling menghormati dan menyayangi. Lewat makanan, kita bisa menunjukkan sifat mulia. Entah awalnya sejak kapan, namun tradisi ini hendaknya dijaga dan dipertahankan hingga turun temurun generasi.
Post a Comment for "Tradisi Antaran Di Penutup Ramadhan "
Kata Pengunjung: