Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Guru Rohim, Perjuangan 15 Kali Tes PNS


Guru Rohim memilih menjadi guru.  Sebuah profesi yang kurang diminati sampai tahun 2000-an itu. Jadi guru itu gajinya kecil. Tidak akan bisa kaya, kecuali ada warisan. Para orang tua tidak mau menyerahkan anak perempuannya dinikahi oleh laki-laki yang berprofesi guru.

Namun guru Rohim berani menyandarkan mata pencahariannya sebagai guru. Selain menjadi pengajar, guru Rohim merasa ada sebuah panggilan jiwa. Dia ingin membagi ilmunya kepada generasi muda. Dia ingin generasi penerus bangsa ini pintar supaya kelak mereka bisa mengangkat martabat bangsa di mata dunia.

Sejak dulu, guru Rohim berharap bisa diangkat menjadi guru PNS. Agar naik kesejahteraannya. Supaya isterinya, tidak terlalu sering meminta bantuan mertuanya untuk menghidupi nafkah keluarga. Satu dua kali guru Rohim ikut tes PNS. Tapi belum lulus. Lalu tes PNS seperti sebuah rutinitas tahunan hingga terhitung belasan kali guru Rohim ikut tes PNS.

Guru Rohim tidak tahu persis berapa nilai tesnya. Yang dia tahu, dia tidak lulus. Selain itu, yang dia tahu, teman sebelahnya saat tes PNS, lulus. Jawabannya dicontek. Temannya lulus, dia tidak. Lulus PNS, temannya mengadakan syukuran. Guru Rohim diundang, malah diminta membacakan doa.

Kata orang, desas-desus mengabarkan, temannya itu membayar. Menyiapkan sejumlah jutaan untuk meluluskannya. Tes PNS hanya formalitas. Dan katanya juga, ada ‘orang dalam’ yang meluluskannya. Tentu saja, berjuta-juta harus dikasih padanya.

Guru Rohim pernah mengajar apa saja. Aslinya, dia guru Matematika. Pernah mengajar Sejarah, Agama, PPKn, hingga Penjas, saat di sekolah-sekolah terpencil tempat dia meng-honor kekurangan guru. Berpindah-pindah dia mengajar. Pernah di SMP, SMA, dan SMK. Di sekolah-sekolah itu kurang guru. Usia guru Rohim sudah delapan windu. Sebentar lagi dia pensiun, dan menjadi PNS, masih belum terang benar. Susahnya mencari kesejahteraan di negerinya.

Post a Comment for "Guru Rohim, Perjuangan 15 Kali Tes PNS"