Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hayu Maca di Pustaka Saija Adinda, Pustaka Kebanggaan Lebak

Jika ada kesempatan, main-mainlah ke pustaka Saija Adinda di Rangkasbitung. Tempat ini bagus untuk rekreasi yang tidak hanya sekadar hiburan tapi juga nambah pengetahuan. Di sana ada banyak buku yang sangat bagus untuk kita dengan berbagai profesi baik itu guru, pedagang, siswa, pejabat dan lainnya. Juga cocok untuk segala usia, tua atau muda.


Perpustakaan Saija Adinda Rangkasbitung


Letaknya mudah dijangkau dan tidak sulit dicari. Sebelah timur alun-alun Rangkasbitung yang terkenal itu.



Masuknya gratis dan tidak rumit. Hanya mengisi daftar hadir di lantai dasar dan lantai satu sebagai pendataan pengunjung yang datang.


Wilujeng sumping, sambut pustaka itu. Kita bisa memilih ruangan anak-anak atau umum.
Ruang anak-anak tersedia fasilitas yang cocok untuk anak-anak dan buku bacaan sesuai usia anak-anak.

Sementara, ruang lain untuk dewasa tersedia buku berbagai jenis yang bagus-bagus.

Langsung dari pintu masuk, saya terkesan dengan beberapa novel babad tanah jawa seperti menak jinggo atau pahlawan jawa untung surapati. Bukunya tebal, sekilas seru dan asyik dibaca. Saya, kalau tidak ingat di rumah masih banyak buku yang belum dibaca, bakal pinjam buku itu. Toh, syarat minjam juga sangat mudah. Cuma nyerahkan fotocopy KTP atau kartu OSIS/kartu siswa bagi yang masih sekolah.

Bukunya cukup banyak, meski belum lengkap benar. Tapi itu saja jika dibaca sudah banyak pengetahuan yang didapat, sudah banyak wawasan bertambah.



Buku pemerintahan, politik, sains, sastra atau islami. Tersedia buku semua usia, anak-anak, remaja dan orang tua.

Tempatnya sejuk dan adem. Kondisinya bersih dan rapi. Bikin nyaman mata memandang dengan desain kursi dan meja yang elegan. Tersedia bantal-bantalan di ruang anak. Dari sana bisa pula memandang panorama alun-alun.

Cocok sekali untuk menambah nafsu membaca. Dengan melihat dari atas secara menyeluruh, rasanya kita jadi tinggi, dan yang tampak di depan kita jadi kecil.

Desain bentuk pustaka Saija Adinda cukup unik, dengan melibatkan unsur bahan bambu sebagai kekayaan alam Lebak. Malah kata siswa saya, desainnya mirip bandara, dibuat miring. Jika kita baru datang, disambut tulisan Wilujeng Sumping, rasa Sunda sekali. 😃.

Tentu tidak sedikit biaya yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk membangun pustaka. Dan itu pun dana milik warga Lebak pula. Sayang dan mubazir sekali jika hanya sekadar punya, untuk gagah-gagahan. Pun, bukan fungsinya untuk selfie di landamark Pustaka Saija Adinda. Tapi yang paling penting adalah manfaatnya sebagai pusat penyedia ilmu pengetahuan dan wawasan. Jadi, kunjungilah pustaka. Ramaikan. Baca buku di sana, semoga kita semakin pintar dengan membaca. 😃

Post a Comment for "Hayu Maca di Pustaka Saija Adinda, Pustaka Kebanggaan Lebak"