Semarak Maulid Di Kota Santri
Semarak benar perayaan maulid nabi di kota ini.
Kota seribu pesantren atau kota seribu madrasah. Kota tanpa gereja. Disana
banyak sekali pesantren baik salafiyah atau modern. Jika kita bersafar di sana,
tiap sebentar kita jumpai plang pesantren. Di jalan kita berpapasan dengan
santri yang sedang jalan, berkendara atau nge-BM. Benar-benar kota santri.
meski, yang tertulis di plang selamat datangnya adalah kota wisata. Saya rasa
ini sekedar strategi. Itulah Pandeglang. Sebuah kabupaten bagian dari
provinsi Banten yang dikepalai oleh seorang bupati perempuan.
Salah satu semarak
keislamannya tertampak pada momen maulid nabi Muhammad SAW. Di pusat kota
hingga pelosok daerah ramai memperingatinya. Selalu ramai, selalu semarak. Tidak
jarang kita akan lihat iring-iringan pawai maulid yang kolosal. Iring-iringan
yang panjang dan ramai itu bahkan mengalahkan arus lalu lintas kita. Dengan ada
polisi atau pegawai dishub, iring-iringan pawai itu akan menjadi prioritas. Diaturnya
supaya lewat lebih dulu. Bahkan pada satu traffic light, lampu merah dilewat
saja. kita yang dapat lampu hijau, harus nunggu sampai iring-iringan itu habis lewat.
Bukan Cuma orang, di dalam konvoi itu. Ada replika bangunan, benda, atau
binatang diarak dalam konvoi itu.
Saya pribadi menganggap
itu wajar dan mengalah saja. dalam batin saya, toh itu cuma event setahun
sekali. Biarlah kita mengalah pada konvoi itu. Sebagai nuansa semarak memperingati
kegiatan keislaman, patut diapresiasi. Susah mencari kondisi seperti itu. Sambil
berharap, bukan hanya seremonial belaka perayaan itu namun memberi dampak
positif pada keberagamaan. Sebab perayaan
seperti itu tentu menghabiskan dana yang tidak sedikit. Sayang kalau tidak
memberi dampak positif dengan meningkatnya keimanan dan ketakwaan ummat.
Post a Comment for "Semarak Maulid Di Kota Santri "
Kata Pengunjung: