Begini Cara Membuat Anak Gila Membaca
Begini Cara Membuat Anak Gila Membaca
Saya bersemangat sekali membaca buku ini untuk kemudian membuat resensinya. Mengingat, upaya meningkatkan minat baca akhir-akhir ini menguat. Banyak orang yang antusias jika ada tema membaca.
Buku ini ditulis oleh pakar parenting, Mohammad Fauzil Adhim. Membuat Anak
Gila Membaca. Dibagian awal penulis mengatakan bahwa membangun antusiasme
membaca justru lebih penting daripada kemampuan membaca. Di jepang, negara
dengan minat baca yang tinggi, lumrah ditemui anak kelas 1 SD belum bisa
membaca. Tapi mereka justru haus membaca setelah memasuki usia 10 tahun dan
berlanjut hingga dewasa. Salah satunya adalah besarnya minat baca yang terus
dipupuk, ditumbuhkan dan diperkuat. Kemauan sebelum kemampuan.
Menjadikan anak memiliki minat membaca sangatlah penting. Mengingat,
mereka adalah generasi penerus kita. Masa depan yang hendak disongsong
seharusnya dijalani dengan wawasan dan pengetahuan yang luas yang didapat
dengan membaca.
Banyak langkah yang ditawarkan dalam buku ini. Pertama, membacakan
buku kepada anak sejak lahir. “Kita
tidak perlu menunggu usianya enam bulan. Apalagi enam tahun. Kita kenalkan anak
dengan bacaan sejak hari-hari pertama usianya. Kita bacakan buku kepada anak
sejak ia belum bisa menggerak-gerakkan tangannya. Kebiasaan yang kita mulai
sejak bayi ini bisa menjadi pola belajar apabila kita bisa merawat kebiasaan
itu dengan baik” (halaman 35)
Bacakan buku dengan suara keras. Untuk merangsang komunikasi yang baik.
Bacakanlah buku dengan suara berirama; sesekali meninggi dan sesekali merendah.
Suara berubah menarik minat anak. Sehingga benar-benar terlihat secara psikis.
Ketertarikan yg besar terjadi pada usia 0 - 2 tahun. Usia 0-6 tahun adalah masa
dimana perkembangan otak paling pesat terjadi pada rentang usia ini. Bacakan
buku sejak anak baru lahir.
Kedua, melibatkan anak dalam membaca buku akan memberikan penghargaan
kepada anak. Sebelum membacakan buku, ajak dulu berkomunikasi. Perkenalkan dulu
buku (bentuk, isi, dll). Bedakan antara membacakan kepada anak, membaca dengan
anak, dan membaca bersama anak. Libatkan anak saat akan membaca. "Jundi
mau duduk sama Abi? Iya nak? Mau maca buku ya? Hm..bukunya bagus. Judulnya apa
ya...?"
Ketiga, memberikan buku yang sesuai. Bayi atau anak-anak membaca dengan
caranya sendiri. Ia menunjukkan minat bacanya dengan memegang buku, menarik-narik
buku, memukul-mukulnya ke lantai dan tidak jarang menggigit buku hingga robek. Orang
tua harus paham itu adalah cara bayi membaca buku. Perilaku khas ini membuat
kita paham bagaimana memilih buku untuk anak. Buku untuk bayi sebaiknya
menggunakan bahan kertas yang cukup tebal, tidak mudah sobek, kaya warna dan
tidak banyak tulisan.
Keempat, dengan metode Gleen Doman. Yaitu menggunakan kartu huruf. Menggunakan
kartu truf berukuran 15 cm x 60 cm dengan ukuran huruf berkisar 12,5 cm x 10 cm
dengan jarak antar huruf sekitar satu seperempat sentimeter. Kartu kedua,
berukuran 12,5 cm x 60 cm, sedikit lebih kecil, dengan ukuran huruf 10 cm x 7,5
cm dengan jarak antar huruf satu sentimeter. Menggunakan warna merah untuk huruf,
dan latarbelakang warna putih. Dengan warna yang membuat anak tertarik untuk
mengambil, membuka dan membacanya. Huruf/kalimat yang ditulis dengan warna yang
mencolok tersimpan di otak anak secara fotografis.
Buku ini ditulis berdasarkan riset dan pengalaman pribadi penulis. Penulis
mengatakan anaknya suka membaca karena lingkungan rumah yang terkondisikan
untuk suka membaca. Setiap hari di rumah selalu ada aktivitas membaca. Sang
istri, dulunya tidak suka membaca, akhirnya bergairah membaca. Buku adalah
harta berharga dalam keluarga. Buku harus ada di ruang keluarga, ruang menulis,
dan kamar tidur. Buku adalah perhiasan yang wajib ada dalan setiap kamar.
Kelima, membaca di depan anak. Membaca di depan anak mempunyai pengaruh
yang sangat besar. anak akan mengikuti kebiasaan orangtuanya. Melihat orang tua
memegang buku, sang anak pun akan tertarik memegang buku. Mencontoh langsung, merupakan kekuayan yang memungkinkan terjadinya
perubahan dalam waktu yang lebih cepat. Orang tua merupakan model pertama dan
utama yang dicontoh anak dalam bersikap dan berperilaku. (halaman 91)
Keenam, Membacakan Cerita untuk anak. Anak adalah pribadi yang sedang
berkembang pesat menuju bentuknya yang mantap. Memberikan cerita adalah pengalaman
yang efektif untuk membangun nilai-nilai keimanan. Maka berikan cerita yang positif.
Bacaan memberikan pengaruh luar biasa pada jiwa. Padahal pada jiwa itulah
terletak kunci perubahan. Karena itu jangan salah pilih. Buku yang kita
berikan, adalah untuk masa depan mereka. Jika buku yang kita berikan tidak
bergizi, maka jiwa mereka pun gersang. Meskipun otaknya cerdas.
Gugahlah daya tarik anak terhadap buku dan kembangkan dengan baik
misalnya melalui penghayatan dan pengekspresian situasi emosi para pelaku dalam
cerita yang sedang dibacakan untuk anak. Bangkitkan rasa penasaran anak untuk
mengetahui lebih lanjut isi cerita yang sedang dibaca. Begitu anak sedang
mencapai puncak rasa penasaran, pada bagian yang paling menarik, hentikanlah
pembacaan tersebut. Biarkan anak yang meneruskan sendiri cerita yang sedang
dibaca dengan jalan membaca sendiri isi buku.
Ketujuh, Rekreasi ke toko buku. Perlu sekali mengajak anak ke toko buku. Di awal,
katakan kepada anak dapat membeli satu atau dua buku yang bagus. Sampaikan kepada
anak batas jumlah buku untuk hari itu. Dengan demikian, ketika dihadapkan pada
beragam buku menarik, ia akan belajar menimbang-nimbang. Hal ini sekaligus
mengajarkannya perilaku belanja sehat. Saat membaca, perlu mengupayakan agar
saat membaca merupakan saat yang penuh arti. Buat suasana membaca menyenangkan
dan nyaman.
Kedelapan, katakan dengan buku. Pada saat-saat istimewa ketika orangtua perlu
memberi perhatian khusus kepada anak, nyatakan kebahagiaan itu dengan
menghadiahi buku. Katakan dengan buku. Maka
anak akan mengerti bahwa buuku bukanlah sembarang benda, buku adalah benda yang
sangat istimewa dan berharga. Memiliki nilai kasih sayang dan memberikan
manfaat yang besar.
Banyak lagi tips yang penulis berikan dalam buku ini. (mohon maaf hanya
beberapa ini saja yang saya tulis). Tidak hanya tentang membaca, buku ini
diselipi tentang ilmu parenting. Sesuai dengan keilmuan penulis yang merupakan
sarjana psikologi. Dijelaskan pula berbagai riset ilmiah dan mutakhir tentang
teori membaca dari berbagai pakar. Penulis banyak pula berbagi pengalamannya dalam
membangun minat baca di keluarganya. Praktis sekali untuk diterapkan. Layak dibaca
untuk para orangtua atau yang menyiapkan diri menjadi orangtua.
Penting sekali membuat anak memiliki kemauan untuk membaca. Cukup sudah
kebodohan kita terhadap ilmu yang jangan diturunkan kepada anak. Cukuplah kita
saja yang menjadi korban. Mari terus
Ada manfaat di dunia, ada manfaat yang lebih besar lagi, yakni manfaat di
akhirat. Bagi yang menginginkan kebahagiaan di dunia, ada ilmu yang harus
dikuasai, dan membaca adalah pintu untuk memperoleh ilmu. Bagi yang menghendaki
kejayaan akhirat, ada ilmu yang harus dimiliki, dan membaca juga merupakan
kunci untuk membuka gerbang ilmu.
Judul Buku :
Membuat Anak Gila Membaca
Penulis :
Mohammad Fauzil Adhim
Tahun Terbit :
2015
Penerbit :
Pro-U Media, Yogyakarta
Jumlah hal :
284 halaman
Peresensi :
Supadilah
Post a Comment for "Begini Cara Membuat Anak Gila Membaca"
Kata Pengunjung: