Sekolah Islam Mengejar Prestasi
Satu hal yang masih harus dikerjakan adalah mengejar prestasi akademik. Memang
diakui, dalam prestasi akademik sekolah islam masih tertinggal dengan sekolah ‘nuansa
lain’. Perhatikan pada berbagai ajang lomba misalnya OSN atau sejenisnya,
juaranya masih didominasi oleh siswa dari sekolah kristen. Mata sipit, berkacamata,
rok pendek, atau celana pendek sebagai mewakili ciri fisik mereka.
Sekolah islam masih kesulitan dalam bersaing di ajang ini. Nama-nama
islami belum bermunculan. Ada tapi masih sedikit.
Dari http://dikmen.kemdikbud.go.id
tentang hasil OSN 2013 tingkat SMA, semua emas disapu bersih oleh 5 siswa dari
sekolah kristen. Sementara bidang studi lain, raihan emas dari siswa ‘sekolah
nuansa lain’ catatannya sebagi berikut.
1.
Kimia : 3 emas
2.
Komputer : 1 emas
(peringkat teratas)
3.
Komputer : 2 emas
4.
Biologi : 3 emas
(Keterangan : Emas diambil 5 siswa dengan
perolehan nilai tertinggi setiap bidang studi)
Saya tidak setuju jika ada dalih bahwa prestasi akademik ini adalah
urusan duniawi, dan kita menolak untuk mengejarnya. ‘Biarlah urusan dunia untuk
mereka, dan urusan kita adalah akhirat’. Mentalitas kita tidak disiapkan untuk
itu. Sebab kita dijanjikan kebahgiaan dunia dan akhirat. Maka kita harus berupaya
mendapatkannya. Bagi sekolah, prestasi merupakan salah satu indikator
keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
Tentu tdak memandang mereka sebagai musuh yang harus disingkirkan dan
dilemahkan. Anggap mereka ada partner atau teman untuk mencapai prestasi itu.
Melihat kondisi
dari beberapa sekolah, setidaknya ada beberapa permasalahan sekolah, diantaranya
1.
Sekolah kurang
persiapan
Biasanya sekolah ‘main
comot siswa’ atau secara mendadak menunjuk siswa untuk mengikuti lomba. Karena mendadak,
maka persiapannya tidak ada atau kurang. Jelas saja mereka kurang bisa bersaing
merebut prestasi itu.
2.
Pembina Lomba
Pembina lomba
kebanyakan guru mata pelajaran yang bersangkutan. Tidak ada salahnya memang,
tapi jika diambil dari guru maata pelajaran, sementara guru itu sudah banyak
jam di sekolah, maka fokus dan tenaganya akan terpecah.
3.
Tim Lomba
Koordinasi dan
kebijakan lomba belum dibuat secara maksimal. Sekolah bersikap reaktif. Jika ada
informasi masuk ke sekolah, baru bergerak. Padahal informasi belum tentu sampai
karena berbagai hal. Banyak ajang lomba. Disayangkan kalau sekolah tidak
mendapatkan info itu. Sering terjadi, informasi mendadak dapat padahal waktu
lomba sudah dekat. Atau, lomba sudah dilaksanakan tapi baru dapat informasinya.
Kita ingin, sekolah islam berprestasi dalam semua ajang, apalagi OSN
termasuk salah satu ajang bergengsi dalam dunia sekolah. Kita ingin,
siswa-siswa kita mampu bersaing dengan siswa lain dan menghiasi dunia prestasi
pendidikan sekolah di Indonesia ini. Kita ingin membuktikan bahwa islam tidak
kalah. Bahkan, islam unggul. Mudah-mudahan takdir kita adalah takdir baik.
Post a Comment for "Sekolah Islam Mengejar Prestasi"
Kata Pengunjung: